Udik, bukan kota
Tapi lugu, bukan sengaja
Sederhana tanpa gempita
penari yang bersolek di depan tamu
jabat tangan sungging senyum sungguh
kerupuk yang disimpan di bawah meja kudapan
hingga pelayan bercelana pendek dengan kaos sisa keringat subuh
senangnya bukan main
candanya tak ada akhir
obrolan membumbung langit-langit
rumah kawin di udik Tangerang
orang datang dan pulang,
lain tubuh berganti kenang
namun jiwa suka yang sama bertemu pandang
Published with Blogger-droid v2.0.9
0 comments:
Posting Komentar