Aku tak kuasa menunggu ragamu
Aku cuma dapat menanti suaramu
Tipis dan kadang manja yang
menyemarakkan telinga
Atau sekedar gubahan kata yang terbaca
maksud oleh mata
Aku hanya ingin memegang tanganmu
Tanpa berani berharap kau seluruhnya untukku
Karena harapanku keburu layu sebelum kenyataan legal yang berdiri
seangkuh norma
Bila aku membayangkan kehangatanmu
Sapaan yang kerap kudamba
Lamunan laten pembuluh rindu
Hingga hari ini aku masih berumpama
Andai sebelumnya kita berjumpa
Tak ada lagi aku, tak jua engkau….hanya kita dan KITA
0 comments:
Posting Komentar