aku masih ingat
tapak dan peluh keringat
di kaki Selo yang liat
selepas gerbang terakhir terlihat
di tepian peradaban
aku mendaki, masuk dalam pengembaraan
ucapku dalam hati, puncak adalah tujuan
di lereng kami bersua
arif langkah dan sapa
takut keramat merapi sedikit sirna
hingga larut kami nyerah
tenda dan kopi wajib sudah
menggali sahabat pada cerita di balik kemah
hingga semua terpuruk lelah
masih kentara dalam memori
pagi pun mengganti
terang memang walau kabut tak bertepi
ransel siap, langkah pun ditegakkan
atap garuda jadi tujuan
satu tekad dan kemauan
di kemiringan Merapi
dan terjal batuan kerikil
sesaat lelah rendahkan diri
di puncak Merapi
keberanian bukan ukuran
hanya sikap kerendahan hati yang bisa menang
untuk merasakan
untuk turut tenggelam
pada pesona dan kekuatan
Merapi
01 November 2010
Rindu Merapi
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar