maaf malam ini
untuk setiap perjalanan kita yang sederhana namun penuh kenangan
untuk kata manis yang selalu terungkap manakala hati mendapat melankolis
untuk kenyataan garis tipis nan kuat yang kokoh di antara kesadaran
menyentak hebat justru saat kita bersandaran
untuk tangisan lubang di dada yang terkoyak dan
untuk tatapan mata sebelum engkau menghilang dan aku beranjak pulang
lambaian tangan yang tak pernah kukira sedihnya
untuk kenyataan waktu yang tak bisa diulang agar aku mendapat lagi kesempatan
saat untuk kembali berjumpa, berkenalan, dan menyatakan hati yang terdalam
maaf,
untuk aku yang telah hadir untukmu
memberimu cerah mentari dan melukis pelangi
namun aku tak bisa menyelesaikannya
0 comments:
Posting Komentar