08 November 2007

Kulihat Kau di Persimpangan


Kukira kota ini hanya tinggal kepulan asap dan tebaran debu. Tapi sangkaku keliru. Hujan semalam meluruhkan itu semua. Langit pagi, meski berawan, lebih ramah ketimbang kemarau lalu. Yang kurasa udara pagi ini cukup bersih untuk ukuran satu dari lima kota padat lalu lintas di dunia. Dan aku sedikit tertegun ketika motor kuubah netral di persimpangan menunggu lampu hijau.
Semula aku tak percaya. Yang kutangkap adalah bayangan besar, seperti raksasa, sungguh bergeming dan biru-hijau semata.Sedikit kuawas dan kuidentifikasi dirinya.
Hanya satu, dan itu pasti. Engkau, .... engkau sobat tuaku.
Pucukmu belum berubah, puncakmu pun masih berkubah.
Tegar, perkasa, mega tubuhmu. Jauh, tenang, nan anggun engkau eksis tanpa desis.
GUNUNG.
Dan kulihat engkau di persimpangan Jakarta, di pagi hari pada bersihnya jarak pandang ratusan kilo.
Terima kasih. Penglihatan ini seperti sapaan pagi hari.Tak terkira girangku (mengingat tahun ini belum satu puncak pun kudaki) sampai cukup menggugah selera kerjaku. Kita bertemu kembali kawan, meski pada rentangan ratusan kilo.
Sampai bersua kembali.

manuskrip 7/11/07
ketika melihat puncak Gunung Gede (menurut saya) dari pertigaan Blok A, selepas Jl. Panglima Polim, Blok M.

__________________________________________________
Do You Yahoo!?
Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around
http://mail.yahoo.com


Sahabat

aku rindu kalian
kukira resahku
dan rintik rasa menurun pilu ini

kembali kutatap diriku
hasrat berbalik di masa lalu

waktu tak bisa kembali
masa muda mustahil diulangi
dan semua menua sejak dini

tapi yang tetap adalah kenangan
memori, ingatan, dan keinginan
semua demi kerinduan

sampai kita mati
dan orang-orang pergi
membawa kenangan masing-masing
sampai mereka berakhir mati
dan kita semua mati
sampai ingatan menggigil tanpa henti



__________________________________________________
Do You Yahoo!?
Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around
http://mail.yahoo.com

05 November 2007

sudah 2 minggu

kau menunggu
sudah 2 minggu
dan aku tetap terpaku

aku sebenarnya ingin
namun begitu dingin
akhirnya hilang oleh angin

yang semula penuh gelora
kini sublim tanpa jiwa

tapi ingin itu masih ada
gelora? aku cukup berimagi

dan semua mengikuti
sudah 2 minggu?
tinggal jauh di belakang