19 November 2014

Setadewa dan Larasati

Yang sama mengenal yang sama

Berdua tak beroleh tujuan

Kejujuran yang menyakitkan

Apa guna menjaga rasa?
Cinta, rindu, sesal, harapan,...utopia

11 November 2014

Hujan Kepagian

Tiba-tiba saja hujan

Dinginnya menawan
Derasnya berkesan
Sejenak melahirkan pesan

Pada basah rumput yang diciptakan
Pada embun-embun yang menyelimuti dahan

Manusia bersyukur pelan
Manusia bersujud iman

07 November 2014

Mesin Waktu

Engkau bukan milikku
Hingga nanti tercipta mesin waktu
Dan kita mendefinisikan ulang masa lalu

Tuhan tersipu
Kita lugu

Loving you

Is not exactly to having
It is to bring us into an understanding
For you to find a way your truly life dream
For me to see you shining from between

In the beginning
Love is giving
Comes ending
It is letting

Still smile ever lasting
And mind keeps the feeling

My dear,
Love you for you will not be mine
Love you for you'll find your one

29 Oktober 2014

Engkau

Engkau adalah rekan
Teman yang kepadamu aku belajar peran

Engkau adalah kawan
Sahabat di mana aku berujar pengalaman
Masa silam dan harapan

Semuanya itu, engkau adalah ...
Senyum, peluk, usap rambut, masa lalu, kalam, malaikat, dan isyarat makna ...
Cinta

23 Oktober 2014

Tak kuasa



Aku tak kuasa menunggu ragamu
Aku cuma dapat menanti suaramu
Tipis dan kadang manja yang menyemarakkan telinga
Atau sekedar gubahan kata yang terbaca maksud oleh mata

Aku hanya ingin memegang tanganmu
Tanpa berani berharap kau seluruhnya untukku
Karena harapanku keburu layu sebelum kenyataan legal yang berdiri seangkuh norma

Bila aku membayangkan kehangatanmu
Sapaan yang kerap kudamba
Lamunan laten pembuluh rindu
Hingga hari ini aku masih berumpama

Andai sebelumnya kita berjumpa
Tak ada lagi aku, tak jua engkau….hanya kita dan KITA

21 Oktober 2014

Sepotong Senyum di Senja Jakarta

Jatuhnya tak terkira
Indahnya tak tertahankan

Aku yang mengusap sejumput rambut pada keningmu
Dan engkau yang tersenyum karenanya

Tak kusangka
Kesederhanaan belaian melahirkan berlaksa makna
Dan sepotong kue membuatnya sempurna

Senja yang beranjak malam justru semakin terang oleh manis bibir yang melintang

Kan kukenang
Karena indahnya tak tertahankan

06 Oktober 2014

Tentang kekecewaan hidup


Apa yang mengecewakan dalam hidup ini?

Tidak memperoleh apa yang kamu harapkan?
Itu masih ada kesempatan

Mendapatkan sesuatu namun bukan itu persisnya yang kamu harapkan?
Kita dapat bersyukur atas apa  pun yang sudah diberikan
....

Adalah ketika engkau tidak berada dan tidak mampu melakukan sesuatu untuk orang yang kita cintai

Kehendak ada, kekuatan nyata, tapi engkau tak ada dalam situasi
Saat malaikat dalam dirimu meronta tapi kepalmu geram meredam jemari

Adalah saat engkau tidak bisa mengubah yang sudah terjadi
Saat engkau hanya bisa menerimanya sebagai pasti
Ketika marah, sedih, nelangsa, penyesalan tak menghasilkan setitik guna … sekalipun bunuh diri

Manakala ingatan datang, kita tidak bisa membuat waktu berulang
Bahkan jawaban jelas dan terpilah, tak mampu menjernihkan

Mungkin kita perlu memaksa diri, menerimanya dan kemudian menatap ke depan

Jangan takut,
Sayang ... untuk apa pun yang sudah terjadi, engkau pantas dicintai
Dan Tuhan bekerja…bukan dengan sanksi, tapi atas Kasih


26 September 2014

8.Satu



Anak-anak itu
Kalau diingat lucu
Semula malu
Kenal tanpa rasa, hanya ada hati yang lugu
Makin ke sini, makin terbuka dan tak tahu malu

Anak-anak itu
Kalau diingat aku akan merindu

Pada langit-langit kelas yang menyejarah oleh haru biru
Pada taplak meja yang lusuh dan membisu
Pada tawa canda sela yang seru
Suram kelas namun penuh cerah gairah oleh senyum yang tak pernah jemu
Kuncup umur yang sebentar lagi melesat berlomba menjadi nomor satu

Tak ada kepalsuan
Hanya kerap pura-pura yang menyembunyikan kesungguhan

Itu anak-anak di 8.1 dahulu
Dua fase yang bertemu
Aku yang sekejap dan berlalu
Mereka sang muda yang berlari, mencari, dan merangkai arti padu
Sepotong pengalaman ringkas yang hinggap, melompat, dan meninggalkan sekeping pilu

Kami dalam peralihan
Belum sempat mengucap pesan
Di akhir persimpangan, kami melepas pandang

Kalau ada waktu
Dan itu nanti tentu
Pastikan kita bertemu
Bukan pada murid dan guru, yang belajar dan yang ditiru
Tapi kita dalam perkelahian hidup
Menyabung nyawa pada hal-hal yang tak akan redup

Pertemuan,
persahabatan,
dan ingatan-ingatan yang tercipta untuk keabadian

Bilamana itu tiba
Pastikan hidupmu bernyali dan bermakna
Karena kita akan bertukar cerita
Memberi tafsir pada kemanusiaan kita

25 September 2014

Senyumnya

aku memperoleh rasanya
walau tak dipunya

momen saat terjadi
itulah yang kusimpan dalam memori

agar ketika tak kujumpa
aku ingat garis tipis yang melintang indah dari bibirnya

laksana pelangi sore datang
muncul tanpa pesan,
sekejap menghilang
meninggalkan kesan

indah dan tak terbantahkan

24 September 2014

Teh di pagi hari

Teh pagi ini
Wangi melati
Pemberian dari hati

Manisnya pagi ini
Dari maksud yang murni
Terasa hingga kedalaman sanubari

Kalau saja tiap pagi seindah ini
Manisnya rasa dan hangatnya mentari
Surga sudah ada sejak di bumi

23 September 2014

Untuk Kamu Di Sana



Kamu setengah dewasa
Tidak perlu lagi sedu sedan
Tak pantas lah lari sebagai jawaban
Hadapi semua dan ambillah makna darinya

Kamu tidak lagi dimanja
Masa di mana segala keinginan adalah kebutuhan
Rengek yang menjadi peluruh permintaan
Usah kau gunakan lagi, sudah bukan waktunya

Kini berubah

Kamu sudah bisa dipercaya
Menjaga ibumu adalah darma yang mesti engkau emban
Hadir dalam doa dan hatinya, tentulah kebahagiaan
Kenyataan ia di sini, engkau di sana

Bilamana bisa
Wujudkan harapmu dalam bisikan
Ibumu kan mendengarkan
Ia akan berusaha

Terakhir,
Kamu tidak sendiri
Kami ada di sini
Meski kita tidak seindah yang kamu bayangkan
Namun, semoga keindahan itu adalah pengertian

Tetaplah berjalan

Kamu tidak sendirian

Cobalah tengok ke belakang

Doa kami panjatkan

Perempuan tua di pinggir jalan



Perempuan tua di pinggir jalan
Mengemis dan mandamba harapan

Duduk, mata mengiba dan mulut penuh dengan kamitan
Apalagi dalam hidupnya selain menunggu kematian?

Belas kasih sehari, sebulan, setahun tak kan mengubah kenyataan
Bilamana dia sediakala, hidup hanya membentang penderitaan

Mungkin, baginya kebahagiaan adalah kematian
Saat yang ditunggu untuk tidak lagi melihat pagi dan malam
Melainkan moksa yang melepas segala wujud keduniawian:
Sakit, senang
Tawa, tangisan
Termasuk harapan

Bila Tuhan kau temukan
Tanyakan mengapa mesti ada harapan dan penderitaan