09 September 2014

Alice's



Kalau ada negeri di mana kita bisa bersua dengan gembira lapang

Bila nyata sebuah ruang di mana kita leluasa  bergandengan tangan

Saat-saat engkau rebah dan bercerita tentang kelam kehidupan dan terangnya harapan

Dan aku mendengarnya tanpa penghakiman,

Hanya mendengar, memeluk, lalu mengusap rambutmu seraya memberi kecupan



Andaikan ada itu ‘seumur hidup’

Menukar apa yang kita miliki demi masa lalu yang masih kuncup

Hingga tiada perlu kita menggantungkan impian pada bintang di atas, jauh nan redup

Melainkan menghidupi ‘belahan jiwa’ yang maknanya kerap membuat jantung berdegup



Adakah itu semua?

Mampukah kita bilamana itu benar nyata?



Dan kita di sini, berpelukan

Diam dalam nuansa kediaman
Hanya mendengar hatimu mengungkap kejujuran 
Isak tangis yang lamat dan eratnya rengkuhan tangan

Andaikan aku tidak ada, apakah engkau tetap ada?

Misalkan engkau tidak lagi bersama, tetap hadirkah rasa?

Kita percaya meski bertanya
Mungkin itu cinta
Disangsikan justru untuk melihat kemurniannya

Dan Alice's?
It's a matter of time...