19 Desember 2008

pelangi, siapa yang tidak hendak menulis tentangnya?

Yup, munculnya jarang

Eksistensinya pun hanya sekenang

Sebentar lagi hilang

Apalagi setelah adzan kumandang

 

Tapi ketiba-tibaannya kerap menyebar pesona

Kata orang di sana bidadari bersimbah rupa

Paras cantik sekilas imajinasi di kepala

Air hujan ini tentunya ada berkah

 

Sore yang semula sumpah serapah

Kini, usai mejikuhibiniu, menjadi cerah

Mentari juga pulang dengan sumringah

di hadapan jamban

Walaupun pejabat

Walaupun konglomerat

Bahkan sekalian koruptor

Lebih-lebih rakyat biasa

Orang miskin

Tukang becak

Pengemis

Sekalian semua orang di dunia

 

Kalau sudah hajat itu menatap liang

Dan tekanan sudah terhembus menuju lubang

Pantat segala orang

Dalam hal ini kita semua senang

 

Buang air adalah segenap kelegaan

Tak ada yang larang

Kita ternyata setara di hadapan jamban

Kujamin ini juga disadari Tuhan

Bahkan agama tak jadi soal

Apalagi ras

 

Kita semua sama di hadapan jamban

Kelegaan usai mengejan

15 Desember 2008

Mimpi

Adalah awan

Mengangkasa

 

Siapa hendak meraih?

Mesti turut terbang

 

Kala hendak menjadi

Tak hindari friksi

 

Kala sudah menjadi

Aku harus tidur agar bermimpi

 

Supaya…

Mimpi membakar hidup dan hidup menuai mimpi

 

 

 

Catatan kecil di 25032004