21 Desember 2010

Rheina

Hidup merupakan petualangan
detik ini badai emosi bak gelombang lautan
sejurus eksistensi faktual membawa tubuh berdiri telanjang
dunia tidak mau menunggu
karena dunia adalah dirimu
kenyataan tak lagi toleran
yang ada kini perjuangan


__________________________________________________
Apakah Anda Yahoo!?
Lelah menerima spam? Surat Yahoo! memiliki perlindungan terbaik terhadap spam
http://id.mail.yahoo.com

03 November 2010

karunia

anakku, yang pertama, lahir
dini hari, saat kebuasan merajai malam
ketika mimpi-mimpi berkeriyapan pada kelam

sang putri melek menuai kesumat takdir
penantian dan doa berujung sumringah dalam
dalam hati aku merajut kalam

syukur Tuhan, Rheina hadir
semoga kelak dewasa engkau menerkam
segenap absurditas hitam menuju kenyataan terang

01 November 2010

Rindu Merapi

aku masih ingat
tapak dan peluh keringat
di kaki Selo yang liat
selepas gerbang terakhir terlihat

di tepian peradaban
aku mendaki, masuk dalam pengembaraan
ucapku dalam hati, puncak adalah tujuan

di lereng kami bersua
arif langkah dan sapa
takut keramat merapi sedikit sirna

hingga larut kami nyerah
tenda dan kopi wajib sudah
menggali sahabat pada cerita di balik kemah
hingga semua terpuruk lelah

masih kentara dalam memori
pagi pun mengganti
terang memang walau kabut tak bertepi

ransel siap, langkah pun ditegakkan
atap garuda jadi tujuan
satu tekad dan kemauan

di kemiringan Merapi
dan terjal batuan kerikil
sesaat lelah rendahkan diri

di puncak Merapi
keberanian bukan ukuran
hanya sikap kerendahan hati yang bisa menang
untuk merasakan
untuk turut tenggelam
pada pesona dan kekuatan

Merapi

23 September 2010

Cinta? Menurutku adalah ini:

4.30 bangun pagi, cium istri dulu, lalu langsung buka kulkas. Ambil sayur, roti, keju, mentega, sama daging

4.45 cuci beras, masak nasi, sambil angetin sayur dan bikin roti lapis isi keju

5.05 nyapu. Ngepelnya sore aja. Ajak anjing 2 ekor jalan2 untuk pipis.

5.20 masak air untuk mandi istri. Bangunin istri, cium pipi kiri-kanan.

5.30 istri mandi, gue nyiapin bekal buat dia dan gue. Panasin mobil dan motor. Siram teras, halaman yang cuma se'uprit' dan tanaman. Maksudnya untuk mempertegas embun pagi, efek segar, serta kasih minum tanaman untuk fotosintesa hari ini.

5.55 mandi. Istri barusan berangkat, setelah cium pamit serta tanda salib selamat di jalan.

6.05 selesai boker n mandi, buru2 pake baju. Selesai semua langsung kunci pintu, matiin lampu, buka tirai, rantai anjing. Motor keluar langsung ngacir ngejar waktu jam 7 masuk

7.00 kerja sampe jam 3.20, atau bisa pulang jam 5, jam 6, atau bahkan jam 19.30, tergantung hari.

sekitar 17.00 sampai rumah. Istri mungkin masih kejebak macet di jalan. Gue lanjutin ngepel, ajak main anjing, terus mandi.

18.00 potong-potong sayur. Istri pulang, langsung gue masakin air. Lanjut masak sayur, siapin sekalian makanan anjing.

19.00 makan malam, nyuci piring, bawa keluar anjing buang hajat sambil nunggu makanan anjing dingin. Pulang, si dua ekor lucu menggemaskan menyantap habis makan malamnya.

20.00 ngobrol sama istri tentang hari ini. Main gitar, baca buku, mikir buat besok bawa bekal apa.

21.00 cuci kaki, tangan, gosok gigi. Mijitin istri sampe tidur. Doa bareng, kecup selamat malam dan tanda salib. Nonton tv cari berita hari ini.

22.00 set alarm, set sleep time di tv. Menikmati sajian malam sampai tertidur.

menurut gue, itu Cinta.
Berbelit dan melelahkan, tapi konkret sekaligus menyenangkan.

12 Agustus 2010

Keputusan

berlaksa waktu
barisan pengalaman
dan jutaan pikiran

rangkum satu pikiran atau lebih
berhak tuk lampaui kemampuan

kembali manusia berdiri di atas bumi
berpijak pada nurani
ambil langkah arti

kerap sulit dimasukkan hati

tapi bila kepala dan dada sudah menyatu
langkah satu di hari ini
adalah lompatan besar sejarah hidup

10 Agustus 2010

Ingatan Adzan

Beduk, adzan, dan maghrib

kalau sudah saatnya
dan aku terpaku mendengarnya
sejenak ingatan kecil bersua

anak-anak pulang main
sejak jauh senandung mengiring
bedil kayu dijinjing
serta bola digiring

dari bentang tanah gusuran
kembali, bocah melangkah kecil menuju
ribaan atap kontrakan
menang kalah jadi certa malam

sampailah klimaks senja
dan maghrib jadi pertanda
mandi, wudhlu, siap peci juga sajadah
langkah gurau menuju surau

Adzan Senjakala

Panggilan itu berulang lagi
senjakala hari
tatkala musafir menepi
hijau redup hamparan padi
mentari kian pergi
dan alam yang semakin sunyi

mualim bersih diri
menyikapi hidup sehari
hitung siang
mana nurani, mana zina
dan syukuri malam dengan samadi

bila saatnya menjadi
di ujung manusia sadari
tak lebih insan aku ini
"sekali berarti sesudah itu mati"

isyarat Ilahi
tak sampai aku penuh mengerti
hanya, aku masih mampu samadi
tekuni dan syukuri

29 Januari 2010

Sore Kompleks

bulan akan penuh malam nanti
aku menerkanya pada langit sore ini
aku yang bergoyang di ayunan
dia yang menatap malu dari balik awan

senja yang semarak
oleh langkah-langkah kecil menuju surau
oleh tangis isak adik mengharap susu
juga pada kawanan awan pulang berarak

seakan semua terjaring oleh kumandang adzan

sekejap mistik petang tercipta
kembali,
aku tak sanggup merangkul misteriNya