23 Oktober 2014

Tak kuasa



Aku tak kuasa menunggu ragamu
Aku cuma dapat menanti suaramu
Tipis dan kadang manja yang menyemarakkan telinga
Atau sekedar gubahan kata yang terbaca maksud oleh mata

Aku hanya ingin memegang tanganmu
Tanpa berani berharap kau seluruhnya untukku
Karena harapanku keburu layu sebelum kenyataan legal yang berdiri seangkuh norma

Bila aku membayangkan kehangatanmu
Sapaan yang kerap kudamba
Lamunan laten pembuluh rindu
Hingga hari ini aku masih berumpama

Andai sebelumnya kita berjumpa
Tak ada lagi aku, tak jua engkau….hanya kita dan KITA

21 Oktober 2014

Sepotong Senyum di Senja Jakarta

Jatuhnya tak terkira
Indahnya tak tertahankan

Aku yang mengusap sejumput rambut pada keningmu
Dan engkau yang tersenyum karenanya

Tak kusangka
Kesederhanaan belaian melahirkan berlaksa makna
Dan sepotong kue membuatnya sempurna

Senja yang beranjak malam justru semakin terang oleh manis bibir yang melintang

Kan kukenang
Karena indahnya tak tertahankan