29 Februari 2008

Kamar Malam

"matahari terbenam..hari mulai malam, terdengar burung hantu...suaranya merdu"
 
Gelap, dan hanya itu. Jika hendak ditambah adalah dengungan jangkrik di kamar ini. Temaran tak jua. Pun remang kesan mesra. Yang ada gelap, dengung, dan aku.
Dalam sila aku melayangkan imagi. Merayap dan meraba udara. Berangsur larut dan merasuk transendensi pada Sang Maha.
Ucapan syukur dengan sedikit malu agak takut aku membatin,"Bukan hidup yang lebih mudah, namun kekuatan untuk menghadapi kehidupan.Amin"
 
Selamat malam gelap. Selamat tidur kekasih. Selamat beristirahat dunia.


Never miss a thing. Make Yahoo your homepage.

28 Februari 2008

Sudah 2 Minggu

Kau menunggu
Sudah dua minggu
dan aku tetap terpaku
 
Aku sebenarnya ingin
namun begitu dingin
akhirnya hilang oleh angin
 
Yang semula penuh gelora, kini sublim tanpa jiwa
 
Tapi ingin itu masih ada
Gelora?
Aku cukup berimagi dan semua mengikuti
 
Sudah dua minggu
Kutinggal semua jauh di belakang


Best regards,

Widya Roys, Stefanus
+6281399290390
+622192232183
or visit
http://kalaMMaya.blogspot.com


 


Looking for last minute shopping deals? Find them fast with Yahoo! Search.

Hujan pagi ini

Hanya kamu yang terkenang
 
rintik
 
genting basah
 
jemuran
 
bumi yang terguyur limpahan tirta
 
dan berangsur deras
 
sekejap sirna dan benderang
 
Semua kembali tentang kamu


Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo! Mobile. Try it now.

27 Februari 2008

Cinta tidak seperti itu

Kamu bilang "jatuh cinta itu kesempatan"
Ya, jatuh cinta memang bisa kapan saja. Tidak peduli waktu, tempat, umur, bahkan siapa.
 
Tapi, apakah yang "kapan saja" itu berarti mutlak?
 
Itu sama saja menyingkirkan manusia yang pada dirinya punya kemampuan untuk mencintai, bukan menunggu untuk dicintai. Cinta tidak ditunggu, tapi ditemukan bahkan digubah!
Ini yang sampai saat ini membuatku dapat hidup dan lebih dari itu, BERARTI! 


Never miss a thing. Make Yahoo your homepage.

26 Februari 2008

Topeng MONYET

Tingkahmu selalu ditunggu. Di kampung, di sudut-sudut kumuh, juga kadang pada pesta kecil si buah hati. Meski juga kerap sayang untuk menggadai selembar puluhan ribu.
Polahmu,  di mana kau ada, merenggut kesadaran kerumunan sampai pada inti harapan-harapan personifikasi di dalam tubuh seekor monyet.
Entah para pemerhati bilang apa. Gerakan atau petisi hendak menghadang. Namun lincah atraktifmu mesti terus berolah. Pundi-pundi darimu, itu yang membuat kami masih memanggulmu.
Tak akan mati sampai monyet-monyet punah.
Tak akan berhenti walau gedong-gedong kian limpah.
 
Kami yang papa dan kerap sendu ..... merindukanmu Sarimin.


Never miss a thing. Make Yahoo your homepage.