26 Februari 2008

Topeng MONYET

Tingkahmu selalu ditunggu. Di kampung, di sudut-sudut kumuh, juga kadang pada pesta kecil si buah hati. Meski juga kerap sayang untuk menggadai selembar puluhan ribu.
Polahmu,  di mana kau ada, merenggut kesadaran kerumunan sampai pada inti harapan-harapan personifikasi di dalam tubuh seekor monyet.
Entah para pemerhati bilang apa. Gerakan atau petisi hendak menghadang. Namun lincah atraktifmu mesti terus berolah. Pundi-pundi darimu, itu yang membuat kami masih memanggulmu.
Tak akan mati sampai monyet-monyet punah.
Tak akan berhenti walau gedong-gedong kian limpah.
 
Kami yang papa dan kerap sendu ..... merindukanmu Sarimin.


Never miss a thing. Make Yahoo your homepage.

0 comments: