23 Oktober 2014

Tak kuasa



Aku tak kuasa menunggu ragamu
Aku cuma dapat menanti suaramu
Tipis dan kadang manja yang menyemarakkan telinga
Atau sekedar gubahan kata yang terbaca maksud oleh mata

Aku hanya ingin memegang tanganmu
Tanpa berani berharap kau seluruhnya untukku
Karena harapanku keburu layu sebelum kenyataan legal yang berdiri seangkuh norma

Bila aku membayangkan kehangatanmu
Sapaan yang kerap kudamba
Lamunan laten pembuluh rindu
Hingga hari ini aku masih berumpama

Andai sebelumnya kita berjumpa
Tak ada lagi aku, tak jua engkau….hanya kita dan KITA

0 comments: