26 September 2014

8.Satu



Anak-anak itu
Kalau diingat lucu
Semula malu
Kenal tanpa rasa, hanya ada hati yang lugu
Makin ke sini, makin terbuka dan tak tahu malu

Anak-anak itu
Kalau diingat aku akan merindu

Pada langit-langit kelas yang menyejarah oleh haru biru
Pada taplak meja yang lusuh dan membisu
Pada tawa canda sela yang seru
Suram kelas namun penuh cerah gairah oleh senyum yang tak pernah jemu
Kuncup umur yang sebentar lagi melesat berlomba menjadi nomor satu

Tak ada kepalsuan
Hanya kerap pura-pura yang menyembunyikan kesungguhan

Itu anak-anak di 8.1 dahulu
Dua fase yang bertemu
Aku yang sekejap dan berlalu
Mereka sang muda yang berlari, mencari, dan merangkai arti padu
Sepotong pengalaman ringkas yang hinggap, melompat, dan meninggalkan sekeping pilu

Kami dalam peralihan
Belum sempat mengucap pesan
Di akhir persimpangan, kami melepas pandang

Kalau ada waktu
Dan itu nanti tentu
Pastikan kita bertemu
Bukan pada murid dan guru, yang belajar dan yang ditiru
Tapi kita dalam perkelahian hidup
Menyabung nyawa pada hal-hal yang tak akan redup

Pertemuan,
persahabatan,
dan ingatan-ingatan yang tercipta untuk keabadian

Bilamana itu tiba
Pastikan hidupmu bernyali dan bermakna
Karena kita akan bertukar cerita
Memberi tafsir pada kemanusiaan kita

0 comments: