21 Juli 2008

Pada Perempuan


 

Merenungi kekasihku yang begitu mengasihiku, padahal aku bukan apa-apa, aku tersadar:

Mereka ingin orang yang mampu menghormati, bukan pria yang membusung saat memberi

Juga seorang yang niat mendengar, bukan pencecar

Kesukaan, apalagi kesedihan, sudah menjadi umum, terlebih bila berlinang air mata

mereka ingin dipeluk

tawa dan senyum, itu bukan bohong

ingatan, rindu, sms dan miscall, pertanda kesungguhan

Bila sudah cinta, tak lagi harta, tak lagi dunia

Hanyalah harapan dan perjuangan bersama

Dan semua bertekuk lutut mengikuti…..dunia, harta, jaya, gila

Bahkan koruptor pun iri padaku.

 

0 comments: