Lelaki kosong di tepi trotoar Matanya hampa menatap kosong Pikirannya melayang mencari yang tak pernah diraih
Semangatnya habis meski baru sore
Arangnya patah termakan rencana besar dunia
Ia duduk...tertunduk
Mengumpulkan keberanian, atau kesadaran
Menyesali kehadirannya di dunia Impian begitu jauh di dalam sana
Tangannya tak lagi mampu menjangkau
Paling hanya imajinasi tinggal sekepal
Berharap teman juga percuma
Lekaki di pinggir trotoar
Mempertanyakan nasib beranjak ragu untuk berani menyalahkan Tuhan Maghrib mengingatkan
Tuhan bukan gratisan
Butuh peluh untuk
Perlu tangis untuk
Bila perlu, nadir menjadi pinta Kesegeraan hidup untuk berjumpa denganNya, kebahagiaan pamungkas
0 comments:
Posting Komentar